Memahami Karakteristik Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran
Karakteristik Peserta Didik terkait dengan beberapa elemen penting seperti aspek intelektual, aspek fisik, emosional dan moral. Kesemua aspek tersebut penting diperhatikan bahwasanya perbedaan zaman akan menentukan perbedaan perlakuan. Perbedaan perlakuan semakin dituntut seiring dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi.
Profesi atau jabatan guru sebagai pendidik di sekolah sebenarnya tidak dapat dipandang ringan, karena tugas pendidik menyangkut berbagai aspek kehidupan serta menuntut tanggung jawab moral yang berat. Raharjo menyatakan bahwa guru sebegai profesi memiliki karakteristik profesional minimum dan berdasarkan sintesis temuan-temuan penelitian. Beberapa karakteristik profesional minimum guru adalah:
- Mempunyai komitmen pada siswa dan proses pembelajarannya;
- Menguasai secara mendalam bahan pembelajaran atau mata pelajaran serta cara menyampaikan pembelajarannya;
- Bertanggung jawab memantau hasil belajar anak melalui berbagai cara evaluasi;
- Mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya; dan
- Menjadi partisipan aktif masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.
Dalam proses pendidikan nasional, karakteristik peserta didik merupakan unsur pokok (subkompetensi) penting dalam komptensi pedagogis. Menguasai karakteristik peserta didik menjadi mutlak bagi tenaga pendidik, bahkan penguasaan karakteristik tersebut menjadi salah satu indikator profesional atau tidaknya seorang tenaga pendidik. Sebagai sebuah kompetensi, karekteristik peserta didik mutlak dipahami, dikuasai, dan diimplemantasikan dalam proses pembelajaran, baik bagi tenaga pendidik di tingkat pendidikan dasar, menengah, maupun perguruan tinggi. Perbedaan tingkat pendidikan hanya menunjukkan perbedaan kategori peserta didik. Mamahami karakteristik peserta didik termasuk di perguruan tinggi tidak dapat diabaikan. Bila diabaikan, proses pembelajaran tidak akan mencapai hasil maksimal. Pada perkembangannya, pembentukan karakter anak didik sulit dicapai. Atas dasar tersebut, menurut Janawi, pendidik atau guru perlu menyelami dunia anak, potensi, minat, bakat, motivasi belajar dan permalasahan lain yang berhubungan dengan anak.
Berdasarkan uraian di atas, tenaga pendidik sebagai salah satu komponen penting proses pembelajaran dituntut memahami, menguasai dan mengimplemantasikan indikator karakteristik anak. Faktor-faktor utama tersebut adalah:
- Mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya;
- Semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran;
- Mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada senua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda;
- mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya;
- Membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik; dan
- Memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisih, diolok-olok, minder, dan lain sebagainya).
Karakteristik Peserta Didik
Banayak pakar pendidikan telah menjelaskan tentang hakekat anak didik dan kemampuan potensial yang dimiliki anak. Menurut Conny R. Semiawan, manusia belajar, tumbuh dan berkembang dari pengalaman yang diperolehnya. Setiap anak dilahirkan dengan perbedaan kemampuan, bakat dan minat. Berbagai perbedaan tersebut merupakan faktor yang ikut mempengaruhi prestasi belajar anak. Untuk itu anak diberikan kesempatan mendapatkan apa yang diinginkan sehingga anak dapat berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya masing-masing. Perbedaan-perbedaan tersebut harus diperhatikan.
Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, bahwa peserta didik memiliki karakteristik tersendiri. Ia berbeda antara satu dan lainnya, peserta didik kembar identik pun memiliki perbedaan, meskipun ia memiliki banyak kesamaan. Untuk mengetahui karakteristik peserta didik ini, pendidik harus memahami dan menguasai teori-teori psikologi seperti psikologi belajar, psikologi pendidikan, psikologi perkembangan, psikologi kepribadian, dan berbagai pendekatan lain yang dapat memaksimalkan perhatian terhadap peserta didik. Salah satu tugas yang perlu dilakukan guru sebelum melaksanakan pembelajaran adalah mengetahui karakteristik anak didiknya. Ini penting dilakukan untuk memudahkan guru melaksanakan pembelajaran. Perkembangan selanjutnya, guru dapat merencanakan skernario pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan anak. Bila kondisi tersebut terjadi, pelaksanaan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pendidikan berkaitan dengan karakteristik siswa belajar yaitu:
- Perlu adanya evolusi pemikiran berkaitan dengan belajar dan cara mengajar.
- Perspektif biologis, berdasarkan teori dan penelitian di ilmu saraf, memberikan wawasan baru tentang otak dan fungsinya. Teori ini dan penelitian, meskipun kadang-kadang berlebihan, memiliki implikasi penting untuk kelas praktek di daerah seperti bagaimana otak tumbuh dan menyaring rangsangan dari lingkungan, bagaimana menyimpan pengetahuan dan membuat makna, dan emosi peran penting dan perasaan bermain di pembelajaran kognitif.
- Penemuan dalam psikologi kognitif memberikan pemahaman penting tentang bagaimana pembelajaran terjadi di dalam kelas.
- Bersama-sama, perspektif biologis dan kognitif membatu kita memahami pentingnya kecerdasan ganda, gaya belajar, kesiapan dan pengetahuan, dan metakognisi. Perspektif ini menyoroti pentingnya memperhatikan perhatin, mengajar untuk transfer, dan membantu siswa belajar cara belajar.
Peran Guru Dalam Memahami Karakteristik Peserta Didik
Tenaga pendidik (guru) memegang peran penting dalam proses pembelajaran di kelas dan bahkan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sebuah sekolah, daerah, dan nasional. Guru sebagai komponen kunci dalam proses pendidik ditutut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran yang mendidik. Peran besar inilah yang dituntut dari guru, khususnya dalam pembentukan karakter anak maupun karakter bangsa. Karakter yang diharapkan bukan hanya memiliki kecerdasan dan katerampilan, tetapi karakter akhlak mulia dan spiritualitas-kegamaan. Dalam menggapai tujuan itu, implikasi proses belajar diarahkan pada proses pembelajaran yang berorientasi pada anak didik.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam memahami karakteristik anak didik, yaitu:
1. Membangun Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal perlu dilakukan pada setiap kesempatan dalam proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kerlas. Komunikasi verbal dilakukan dengan melibatkan peserta didik secara langsung. Pelibatan komunikasi verbal dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan interaktif yang beragam, namun pertanyaan-pertanyaan tersebut masih dalam lingkup partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Sebagai catatan penting, komunikasi verbal dapat efektif apabila peserta didik dipandang sebagai subyek, bukan obyek pembelajaran.
Secara fungsional, komunikasi verbal dapat mengkonstruksi elemen hubungan psikologis, di samping mengembangkan harmonisasi batin pendidik dengan anak didik tidak akan mungkin diperoleh pada komunikasi non verbal. Atas dasar hubungan tersebut, komunkasi verbal juga dapat dijadikan sebagai salah satu pendekatan dalam proses prmbelajaran, khususnya ketika pendidik berhadapan dengan peserta didik yang termasuk dalam kategori "agak nakal".
Faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab anak didik menjadi "agak nakal" seperti:
- Mental anak belum stabil;
- Dominasi faktor lingkungan;
- Keadaan lingkungan keluarga tidak kondusif;
- Pengaruh teman sebaya; dan
- Faktor bawaan.
2. Manjadi Figur Yang Baik
Figur yang baik akan menjadi teladan bagi peserta didik. Ia memiliki beberapa kriteria seperti rasa optimis, komunikatif, memiliki karisma dan peduli dengan lingkungan sekitar, termasuk dunia anak-anak. Beberapa kriteria tersebut menjadi salah satu unsur penting dalam memahami karakter peserta didik. Keteladan dalam sikap, berkata, dan berkomunikasi yang baik dapat dilakukan dengan menjadi pendengar yang setia atau siap mendengar keluh kesah anak didik.
Seorang figur yang baik umumnya memahami karakteristik peserta didik dengan beberapa cara. Disamping itu guru perlu mengedapankan teknik mengejar seperti:
- Formal tetapi tidak kaku;
- Bercanda tetapi tidak berlebihan;
- Belajar di luar kelas (outdoor);
- Makan minum dibolehkan tetapi harus tertib; dan
- Proporsional dalam tanya jawab.
Bila teknik-teknik ini dilakukan dengan serius, maka guru dapat memotivasi dan sekaligus meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar, dan bahkan rasa betah (tidak mudah bosan) dalam proses pembelajaran akan semakin timbul.
3. Berhati-Hati Dalam Menyimpulkan Karakter Peserta Didik
Pendidik perlu bersikap hati-hati dalam mengambil sebuah kesimpulan, apalagi kesimpulan tersebut mengarah pada upaya memahami karakter peserta didik. Tenaga pendidik menghadirkan semua potensi dan memberikan respon secara bijak untuk mengoptimalisasi pemahaman terhadap karakter secara komprehensif.
4. Mengenal Tanda-Tanda Keanehan Peserta Didik
Tanda-tanda yang dimaksud disini adalah tanda fisik maupun non fisik. Pada dasarnya tidak ada sesuatu yang dianggap aneh, tapi yang adalah keunikan karakteristik. Fenomena sikap peserta didik perlu disikapi dengan memperhatikan karakter personal dan kelompok anak dalam proses pembelajaran.
5. Bersikap Terbuka
Besikap terbuka menjadi sikap penting dimiliki oleh pendidik. Bersikap pada peserta didik berarti memberikan peluang secara luas untuk memahami karakter anak. Dengan sikap terbuka, umumnya anak didik akan bersikap terbuka pada pendidik. Anak didik memerlukan perhatian dari pendidik baik dalam kelas maupun di luar kelas. Karakter yang dimiliki anak beragam. Keragaman itu tentu menentukan cara, dan pendekatan tenaga pendidik dalam proses memahami sifat dan karakter anak.
Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila guru mampu memahami karakter anak dengan baik. Karakter penting yang perlu dipahami dalam proses pembelajaran diantaranya adalah:
- Mengidentifikasi karakter fisik dan non fisik anak didik di kelas.
- Mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya.
- Memastikan semua peserta didik mendapatkan kesempatan-kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
- Mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kalainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.
- Tempat/posisi dukuk anak.- Penerangan kelas.- Mobilitas pendidik.- Posisi media pembelajaran.
- Mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.
- Membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan dan ketelambatan pemahaman peserta didik.
- Memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisih, diolok-olok, minder, dan sebagainya).
Anak memiliki karakteristik masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan karakteristik membutuhkan perhatian dan pendekatan yang berbeda. Waluapun sistem pendidikan masih menerapkan sistem klasikal, namun guru dituntut untuk memberikan perhatian tertentu pada anak didiknya dalam proses pembelajaran. Di satu sisi guru memberikan perhatian kepada seluruh anak yang ada dalam proses pembelejaran di kelas, disisi lain guru harus memberikan perhatian khusus pada anak-anak tertentu. Oleh karena itu, guru harus menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran.
Post a Comment for "Memahami Karakteristik Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran"
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Disini :