Strategi Belajar Mengajar - Mas Operator
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Strategi Belajar Mengajar

 Mas Operator - Tujuan dari pendidikan adalah adanya proses perubahan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik seseorang atau kelompok dan usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan merupakan sebuah proses interaksi dan pelatihan antara dua orang atau lebih, antara guru dan peserta didik yang mana menghasilkan suatu perubahan sikap dan tingkah laku kearah yang lebih baik. Masalah pendidikan adalah suatu masalah yang menyangkut kehidupan bersama, baik kehidupan di dalam keluarga maupun di dalam masyarakat, pendidikan itu merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena merupakan suatu kegiatan yang menentukan bagi kehidupan manusia dan kebudayaannya. Oleh karena pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat sekarang ini, itulah yang akan menentukan kehidupan bangsa dimasa depan, sehingga sangatlah penting untuk memperhatikan masalah pendidikan secara cermat sehingga kelemahankelemahan yang ada dalam dunia pendidikan dapat diperbaiki agar kehidupan masyarakat dapat menjadi lebih baik di masa yang akan datang, itulah sebabnya dalam hal ini peranan pendidikan sangat penting.

Strategi Belajar Mengajar

Dalam proses belajar mengajar pemilihan dan penggunaan metode yang tepat dalam menyajikan suatu materi dapat membantu siswa dalam mengetahui serta memahami segala sesuatu yang disajikan guru, sehingga melalui tes hasil belajar dapat diketahui peningkatan prestasi belajar siswa. Melalui pembelajaran yang tepat, siswa diharapkan mampu memahami dan menguasai materi ajar sehingga dapat berguna dalam kehidupan Nyata. Belajara akan menjadi lebih efektif apabila kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perkembangan intelektual anak (Semiawan, 1990:3). Selain itu juga guru perlu mengenal setiap anak didik dan bakat-bakat khusus yang mereka miliki agar dapat memberikan pengalaman pendidikan yang dibutuhkan oleh masing-masing siswa untuk dapat mengembangkan bakat-bakat mereka secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan.

Metode merupakan suatu alat dalam pelaksanaan pendidikan, yakni yang digunakan dalam penyampaian materi tersebut. Materi pelajaran yang mudah pun kadang-kadang sulit berkembang dan sulit diterima oleh peserta didik, karena cara atau metode yang digunakannya kurang tepat. Namun, sebaliknya suatu pelajaran yang sulit akan mudah diterima oleh peserta didik, karena penyampaian dan metode yang digunakan mudah dipahami, tepat dan menarik.

Metode

Metode pembelajaran merupakan media transformasi dalam pembelajaran, agar kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran tercapai.metode yang bervariasi sesuai dengan kompetensi yang diharapkan akan merangsang minat dan motiviasi peserta didik, dengan motivasi yang kuat, maka prestasi belajar akan meningkat. Metode yang digunakan sangat bervariasi, seperti tanya jawab, diskusi, permainan, teknologi dan eksperimen langsung. Metode yang digunakan untuk meningkatkan prestasi dan minat siswa dalam pembelajaran.

Pengertian dan Hakekat Strategi Belajar Mengajar 

Strategi berarti “rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus”. Strategi dapat pula diartikan sebagai “suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan. Belajar mengajar adalah merupakan dua kegiatan yang berkaitan satu sama lainnya. Kegiatan belajar mengajar pada perbuatan murid/siswa, sedangkan mengajar mengacu pada kegiatan guru. Strategi belajar mengajar berarti “pola umum perbuatan guru-murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.” 

Dengan demikian strategi belajar mengajar dapat diartikan sebagai polapola umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Dasar-dasar strategi belajar mengajar secara lengkap meliputi: 

  1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian peserta didik  yang bagaimana yang diharapkan. 
  2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat
  3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
  4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standart keberhasilan sehingga. dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara menyeluruh (keseluruhan). 

Hakekat Belajar Mengajar 

Belajar dan mengajar pada hakekatnya merupakan suatu proses yang terpadu dalam satu kegiatan, yaitu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan siswa pada saat pengajaran berlangsung. Dalam proses interaksi ini peranan guru tidak hanya sebagai pengajar yang menyampaikan pengetahuan kepada para siswa tetapi lebih dari itu, guru juga berperan sebagai pembimbing belajar, sebagai motivator belajar siswa, sebagai pemimpin yang menentukan kemana kegiatan siswa akan diarahkan, serta sebagai fasilitator belajar yang harus menyediakan fasilitas atau setidak-tidaknya menciptakan kondisi lingkungan yang dapat menjadi sumber bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar sedangkan siswa sebagai peserta didik tidak hanya sebagai obyek yang hanya menerima (secara. pasif) apa yang disampaikan oleh guru, tetapi siswa juga merupakan subyek yang secara aktif melakukan kegiatan belajar

Belajar mengajar sebagai suatu proses di dalamnya harus terdapat 4 unsur utama yaitu adanya tujuan, bahan atau materi pengajaran, metode dan alat pengajaran serta evaluasi penilaian. Keempat unsur tersebut tidaklah berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan langkah pertama yang harus diterapkan, tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan-kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki para siswa setelah menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar. Isi dari tujuan pengajaran pada hakekatnya adalah hasil belajar yang diharapkan. Bahan atau materi pelajaran adalah isi dari kegiatan belajar mengajar yang diharapkan dapat mewarnai tujuan dan mendukung terwujudnya tingkah laku dan kemampuan yang diharapkan untuk dimiliki dan dicapai para siswa. Metode dan alat yang diutamakan dalam proses belajar dipilih atas dasar tujuan dan bahan yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi dari metode dan alat pengajaran adalah sebagai jembatan atau media transformasi bahan pengajaran agar sampai pada tujuan yang hendak diperoleh Metode dan alat pengajaran dapat mempengaruhi hasil atau prestasi belajar para siswa. Sedangkan evaluasi atau penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai atau tidak Jadi fungsi dan peranan evaluasi adalah sebagai barometer untuk mengukur ada tidaknya perubahan  tingkah laku dan kemampuan para siswa setelah proses belajar mengajar selesai. Dengan kata lain fungsi penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah mengukur tercapai tidaknya tujuan pengajaran. 

Dengan demikian jelaslah bahwa pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan proses mengkoordinasi sejumlah tujuan, metode dan alat, serta penilaian sehingga satu sama lain saling berhubungan dan saling berpengaruh yang kemudian dapat menumbuhkan kegiatan belajar mengajar pada diri siswa seoptimal mungkin menuju terjadinva perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan yag diharapkan. 

Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar

Ada beberapaa dasar yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan strategi belajar mengajar. Pengklasifikasian dimaksudkan untuk dapat digunakan sebagai kerangka acuan guna memahami dan memilih secara lebih tepat serta menggunakannya secara efektif dalam penciptaan sistem lingkungan belajar mengajar. Di antaranya. adalah: 

1. Ditinjau dari segi pengaturan guru dan siswa dapat dibedakan: 

a. Dari segi peraturan guru, ada dua macam yaitu pengajaran oleh seorang guru dan pengajaran yang dilakukan oleh suatu tim. 

b. Dari segi hubungan antara guru dengan siswa, ada dua macam, yaitu:

  • Pengajaran dengan tatap muka guru dan siswa
  • Pengajaran dengan perantara media baik media cetak atau media visual. 

c. Dari segi siswa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  • Pengajaran klasikal atau dalam kelompok besar. - Pengajaran dalam kelompok kecil (antara 5-7 siswa)
  • Pengajaran perorangan. 

2. Ditinjau dari segi struktur peristiwa belajar mengajar dibedakan menjadi: 

a. Struktur belajar mengajar yang bersifat tertutup, artinya segala sesuatu sudah ditentukan secara ketat sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung. 

b. Struktur belajar mengajar yang bersifat terbuka, dalam arti tujuan khusus; materi, prosedur yang ditempuh ditentukan sementara pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. 

3. Ditinjau dari segi peranan guru dan siswa dalam mengolah pesan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 

a. Strategi belajar mengajar ekspositorik, yaitu pengajaran yang menyampaikan pesan dalam keadaan “telah siap” dalam arti telah diolah secara tuntas oleh guru sebelum disampaikan. 

b. Strategi belajar mengajar heuristik, yakni pengajaran yang mengharuskan siswa untuk mengolah pesan. Strategi heuristik yang akhir-akhir ini dikembangkan dan sering dikemukakan orang adalah penemuan (discovery) dan inkuiri (inquiry), atau dengan kata lain dalam pengolahan pesan mengharuskan siswa untuk menemukan dan mencari sendiri melalui pendekatan pemecahan masalah. 

4. Ditinjau dari proses pengolahan pesan, dapat dibedakan menjadi dua: 

a. Strategi belajar mengajar yang bersifat deduktif, artinya peristiwa belajar mengajar yang bertolak dari umum untuk dilihat keberlakuannya atau akibatnya pada khusus.

b. Strategi belajar mengajar yang bersifat induktitif artinya strategi belajar mengajar yang ditandai oleh proses berpikir ymg bergerak dari khusus ke umum.

5. Ditinjau dari segi tujuan belajar 

Dalam hal ini terdapat lima kemampuan hasil belajar yang menjadi tujuan belajar, yang daripadanya dapat dijabarkan strategi-strategi belajar mengajar yang sesuai. Kelima kemampuan hasil belajar yang menjadi tujuan belajar tersebut adalah: 

a. Ketrampilan intelektual (yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem sekolah) 

b. Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berpikir seseorang dalam arti seluas-luasnya termasuk kemampuan memecahkan masalah 

c. Informasi verbal, yakni pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. 

d. Ketrampilan motorik, misalnya ketrampilan menulis, mengetik, menggambar, menggunakan jangka dan sebagainya. 

e. Sikap dan nilai yang dapat dilihat dari kecenderungan bertingkah laku terhadap orang, barang atau kejadian. 

6. Pengklasifikasian lain yang lebih komprehensif (dikemukakan oleh Bruce Joyce dan Marsha Weil) yang mengelompokkan strategi belajar mengajar menjadi 4 famili model mengajar, yaitu:

a. Famili kelompok model pengolahan informasi, terdiri  atas:

  1. Model pencapaian konsep 
  2. Model berpikir induktif 
  3. Model latihan penelitian (Inquiry Training)  
  4. Model pemandu awal 
  5. Model memorisasi (Memorization
  6. Model pengembangan intelektual 
  7. Model penelitian ilmiah 

b. Famili kelompok model personal yang terdiri atas: 

  1. Pengajaran tanpa. arahan
  2. Model sinektis 
  3. Latihan kesadaran 
  4. Model pertemuan kelas 

c. Famili/kelompok model interaksi sosial, terdiri dari: 

  1. Model investasi kelompok (kerja kelompok)  
  2. Model bermain peran 
  3. Model penelitian yurispredensi (penelitian peradilan) 
  4. Model latihan laboratoris (mengadakan percobaan/eksperimen di laboratorium) 

d. Famili/kelompok model sistem perilaku (modifikasi tingkah laku = “Behaviour System”) yang terdiri dari: 

  1. Model belajar tuntas (Mastery Learning). Pengajaran langsung (Direct Instruction) dan Teori belajar sosial (Sosial Learning Theory).  
  2. Model belajar kontrol diri 
  3. Model latihan ketrampilan dan pengembangan konsep  
  4. Model latihan asertif (latihan menerima) 

Terhadap kelompok/famili model di atas diharapkan guru dapat memilih secara tepat, sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran, mengenal karakteristik atau ciri-cirinya serta mengetahui kelebihan dan kelemahan dari setiap model. Karena dalam proses belajar mengajar tidak ada salah satu yang dapat diandalkan sebagai pendekatan yang paling manjur; masingmasing mempunyai ciri utama. 

Ciri-ciri utama dari ke-4 famili model di atas adalah:

1. Kelompok model pengolahan informasi, orientasi pokok pada:

  • Proses kognitif 
  • Pemahaman dunia 
  • Pemecahan masalah
  • Berfikir induktif 

2. Kelompok model personal, orientasi pokok pada: 

  • Kesadaran individu 
  • Pembinaan kepribadian  
  • Kemandirian 
  • Uniqueness 

3. Kelotnpak model interaksi sosial, orientasi pokoknya pada:

  • Semangat kelompok 
  • Kebersamaan  
  • Interaksi sosial 
  • Individu sebagai aktor

4. Kelompok model orientasinya pada:

  • Social learning
  • Koreksi diri 
  • Terapi perilaku 
  • Respon terhadap tugas

Mungkin hanya itu saja artikel mengenai Strategi Belajar Mengajar, mudah-mudahan bermanfaat. Sekian dan terimakasih.

Salam Mas Operator!!!.

Post a Comment for "Strategi Belajar Mengajar"