Peranan Kegiatan Pesantren Kilat Dalam Peningkatan Pengamalan Ibadah Siswa - Mas Operator
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peranan Kegiatan Pesantren Kilat Dalam Peningkatan Pengamalan Ibadah Siswa

 Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu bagian dari pendidikan adalah suatu proses atau rangkaian orang dewasa yang beriman dalam membantu anak didik yang belum dewasa agar tercapai kedewasaan dalam beragama sehingga mereka mempunyai kesadaran dalam meyakini dan mengamalkan ajaran agamanya.

Peranan Kegiatan Pesantren Kilat Dalam Peningkatan Pengamalan Ibadah Siswa


Pesantren kilat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah dalam bidang pendidikan agama Islam untuk memperdalam agama, pembinaan akhlak dan pengamalan ibadah kepada siswa yang waktunya dilakukan pada saat liburan sekolah dan/atau bulan Ramadhan.

Kegiatan Pesantren Kilat meliputi bimbingan keimanan, bimbingan akhlak, bimbingan praktek ibadah, dan bimbingan praktek membaca Al-Qur'an. Kegiatan-kegiatan tersebut di atas disampaikan kepada para santri (siswa) dalam bentuk bimbingan, yakni memberikan pengalaman, sehingga tertanam pada diri santri (siswa) sikap yang positif dan kebiasaan mengamalkan ajaran Islam. Dan pemberian materi dalam kegiatan pesatren kilat adalah materi-materi yang bersifat praktis yang langsung dapat diamalkan oleh para santri (siswa).

Pengertian Pesantren Kilat

Istilah pesantren kilat mengandung 2 (dua) kata yaitu pesantren dan kilat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia "Pesantren berarti asrama tempat santri atau tempat murid-murid belajar mengaji; pondok" Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang didalamnya terdapat seorang kyai (pendidik) yang tugasnya mendidik dan mengajar para santri (siswa) yang bertempat tinggal (mondok/menginap) dengan menggunakan asrama (pondokan) untuk tinggal dan masjid untuk ibadah dan mengaji (belajar). Sedangkan kilat maksudnya karena para santri mondok (belajar) dalam waktu yang singkat, umpamanya untuk Siswa SD dilaksanakan selama 6 (enam) hari.

Dalam pengertian khusus pesantren kilat adalah "Kegiatan pendidikan agama Islam yang diikuti oleh siswa SD, SMP, dan SMA/SMK yang memeluk agama Islam serta dilaksanakan oleh sekolah pada waktu libur.

Dengan demikian pesantren kilat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah dalam bidang pendidikan agama Islam untuk memperdalam pemahaman agama, pembinaan akhlak dan pengamalan ibadah kepada siswa yang waktunya dilakukan pada saat liburan sekolah dan/atau bulan Ramadhan.

Tujuan Pesantren Kilat

Tujuan Umum

Tujuan umum pesantren kilat adalah untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang ajaran agama Islam, sehingga menjadi menusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allat SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tujuan Khusus

Tujuan khusus pesantren kilat meliputi:

  1. Memperdalam, memantapkan dan meningkatkan penghayatan ajaran agama Islam, khususnya tentang keimanan, akhlak, ibadah dan Al-Qur'an.
  2. Menetapkan dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka membentuk mental spiritual yang tangguh, memiliki kepribadian yang kokoh dan mampu menghadapi tantangan-tantangan negatif, baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya.
  3. Untuk membentuk sikap/perilaku agar kepribadian muslim dan berakhlak mulia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Untuk meningkatkan pengamalan ajaran-ajaran agama Islam, sesuai dengan taraf perkembangan usia siswa SD, yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

Isi Program Pesantren Kilat

Kegiatan pesantren kilat meliputi:

a. Bimbingan keimanan, materi yang diberikan dalam kegiatan bimbingan keimanan kepada siswa mencakup tentang:

  • Pengertian iman;
  • Rukun iman;
  • Pengertian Islam; dan
  • Pengertian ihsan.

b. Bimbingan akhlak, materi yang diberikan dalam kegiatan bimbingan akhlak kepada siswa meliputi:

  • Kisah Alqomah (anak yang durhaka);
  • Akhlak terhadap sesama muslim;
  • Cara berbuat baik kepada sasama muslim;
  • Sifat-sifat tercela;
  • Patuh terhadap orang tua;
  • Akhlak mahmudah; dan
  • Akhlak madzmumah.

c. Bimbingan praktek ibadah, materi yang diberikan dalam kegiatan bimbingan ibadah kepada siswa, mencakup:

  • Shalat Tarawih, Witir, Idul Fitri;
  • Shalat Jum'at, Qasar dan Jama';
  • Shalat Tahajud, Dhuha, Tahiyatul Masjid; dan
  • Shalat Sunnah lainnya.

d. Bimbingan praktek membaca Al-Qur'an, mancakup:

  • Praktek membaca Al-Qur'an;
  • Menghafal surat-surat pendek;
  • Membaca dengan tajwid;
  • Menyalin surat Al-Qur'an; dan
  • Riwayat turunnya Al-Qur'an.

e. Membaca do'a-do'a yang diajarkan;

  • Do'a untuk kedua orang tua;
  • Do'a sebelum makan;
  • Do'a sebelum tidur; dan
  • Do'a setelah selesai shalat wajib.

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas disampaikan kepada para santri dalam bentuk bimbingan, yakni memberikan pangalaman, sehingga tertanam pada diri santri sikap yang positif dan kebiasaan mengamalkan ajaran Islam. Dan pemberian materi dalam kegiatan pesantren kilat adalah materi-materi yang bersifat praktis yang langsung dapat diamalkan oleh para santri.

Strategi Yang Dilakukan Dalam Kegiatan Pesantren Kilat

a. Pendekatan di lihat dari siswa

Strategi yang digunakan dalam melihat dari pendekatan siswa, dengan menggunakan beberapa pendekatan, diantaranya:

  1. Pendekatan individual, dimana dengan pendekatan ini guru melihat bahwa setiap anak didik memiliki gaya belajar yang berbeda, perilaku yang beraneka ragam, daya serap, tingkat kecerdasan dan sebagainya karena guru harus mampu memperhatikan perbedaan tersebut sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
  2. Pendekatan kelompok, pendekatan ini diharapkan akan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak, mereka dibina untuk tidak terlalu mementingkan diri sendiri, tetapi memiliki sifat kesetia kawanan.
  3. Pendekatan edukatif, tindakan yang dilakukan guru kepada siswa merupakan tindakan yang bernilai pendidikan dengan tujuan untuk mendidik anak agar menghargai norma hukum, norma sosial, norma susila dan norma agama.

b. Metode Pendidikan Agama Islam

Metode pendidikan agama Islam adalah ilmu yang membahas cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan pendidikan agama Islam. Keberhasilan atau kegagalan guru dalam menjalankan proses belajar mengajar banyak ditentukan oleh metode yang digunakan.

Keberadaan metodologi pengajaran menunjukkan pentingnya kedudukan metode dalam sistem dalam sistem pengajaran. Tujuan isi pengajaran yang baik tanpa didukung metode penyampaian yang baik dapat melahirkan hasil yang tidak baik. Atas dasar itu Pendidikan Islam menaruh perhatian yang besar terhadap masalah metode.

Sistem belajar mengajar yang dipilih dalam kegiatan pesantren kilat adalah Ekspository Learning, dalam sistem ini guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan dengan rapi, sistematis dan lengkap, sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencerna saja secara tertib dan teratur. Secara garis besar prosedur ini adalah:

  • Preparasi, guru mempersiapkan bahan selengkapnya secara sistematis dan rapi.
  • Apersepsi, guru bertanya atau memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian anak didik kepada materi yang akan diajarkan.
  • Presentasi, guru menyajikan bahan dengan cara memberikan ceramah atau menyuruh anak didik membaca bahan yang telah disiapkan dari buku teks tertentu atau yang ditulis guru sendiri.
  • Resitasi, guru bertanya dan anak didik menjawab sesuai dengan bahan yang dipelajari,  atau anak didik disuruh menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri (resitasi) tentang pokok-pokok masalah yang telah dipelajari, baik yang dipelajari secara lisan maupun tulisan.

Peran Guru dan Siswa Dalam Kegiatan Pesantren Kilat

Guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Dipundaknya terpikul tanggung jawab utama keefektifan seluruh usaha kependidikan persekolahan.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Pasal 27 ayat (3) dikemukakan bahwa guru adalah tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar. Disamping itu, ia mempunyai tugas lain yang bersifat pendukung, yaitu membimbing dan mengelola administrasi sekolah.

Sebagai pengajar, guru mempunyai tugas menyelenggarakan proses belajar mengajar. Sebagai pembimbing, guru mempunyai tugas memberi bimbingan kepada siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, sebab proses belajar siswa berkaitan erat dengan berbagai masalah di luar kelas yang sifatnya non akademis. Tugas guru sebagai administrator mencakup ketatalaksanaan bidang pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya seperti mengelola sekolah, memanfaatkan prosedur dan mekanisme pengelolaan tersebut untuk melancarkan tugasnya, serta bertindak sesuai dengan etika jabatan.

Berdasarkan peran guru di atas dalam kegiatan pesantren kilat, semua unsur guru yang mengajar di sekolah tidak terkecuali kepala sekolah ikut terlibat dalam kegiatan pesantren kilat, baik yang berupa pengajaran maupun bimbingan. Namun waktu keberadaanya tidak bersamaan tetapi dibuatkan jadwal sehingga setiap guru mempunyai tanggung jawab. Dan siswa yang ikut dalam kegiatan ini adalah seluruh siswa kelas III sampai dengan siswa kelas VI yang beragama Islam.

Peran Pesantren Kilat dalam Penghayatan Pengamalan Ibadah

Kegiatan pesantren kilat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengalaman siswa tentang ajaran agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dengan demikian bahwa materi yang diberikan di dalam kegiatan pesantren kilat harus mengandung nilai-nilai keimanan, akhlak mupun ibadah. Karena untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan maupun pengamalan siswa terhadap ajaran agama harus terus menerus kita berikan pengatahuan terhadap nilai-nilai dimaksud serta melakukan praktek untuk membiasakan diri setiap siswa untuk menghayati dan mengamalkan ibadah yang telah ia ketahui.

Proses pengajaran yang diberikan kepada siswa agar mereka dapat menghayati dan mengamalkan materi yang diberikan dilakukan melalui:

  1. Informasi atau penjelasan, ini merupakan kegiatan awal yang perlu diberikan kepada siswa agar siswa mulai mengenal macam-macam ibadah yang baik yang bersifat wajib maupun sunnah, informasi atau penjelasan ini dilakukan dengan metode ceramah.
  2. Latihan, setelah diberikan gambaran tentang materi-materi yang diberikan dalam kegiatan pesantren kilat, khususnya pada materi ibadah, maka perlu diberikan contoh bagimana bacaan dan gerakan shalat yang baik dan benar dari mulai niat sampai salam, metode yang digunakan dalam latihan ini menggunakan metode demonstrasi.
  3. Pembiasaan, setelah siswa mengerti dan memahami terhadap materi-materi yang telah mereka terima dalam pelaksanaan pesantren kilat langkah selanjutnya adalah dengan membiasakan siswa untuk mengerjakan apa yang telah diajarkan dengan cara melakukan tadarus bersama-sama, shalat dhuhur berjamah, shalat Jum'at dan melibatkan siswa dalam kepanitiaan zakat fitrah, agar siswa lebih menghayati terhadap tugas yang diberikan.

Disamping pola pengajaran yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan pesantren kilat, bimbingan kepada siswa juga diperlukan agar siswa semakin tertarik dan mengerti meksud-maksud yang terkandung dalam materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk cerita atau kisah pada masa lalu. Bimbingan yang diberikan meliputi:

  1. Nasehat, cara ini dapat efektif apabila disampaikan kepada siswa dalam bahasa yang lembut agar siswa merasa terayomi dan mau menerima nasehat yang diberikan oleh gurunya, dengan bahasa sikap yang penuh kasih sayang didalam memberi nasehat diharapkan siswa menjadi sadar dan mau mengerti terhadap keinginan guru yang disampaikan melalui nasehat.
  2. Teladan, guru tidak hanya mampu memberi ceramah dan nasehat, tetapi dia juga harus mampu memberi teladan yang baik bagi para siswanya. Keteladan sangat dibutuhkan siswa, karena dengan tingkah laku dan keteladan yang baik akan memberikan kesan yang mendalam pada diri siswa terhadap sikap maupun contoh keteladan yang dilakukan oleh gurunya. Kesan tersebut akan memberi dampak positif terhadap perkembangan jiwa anak baik dalam kehidupan sehari-hari maupun kegiatan ibadah.
  3. Disiplin, merupakan hal yang paling mendasar di dalam mendidik siswa, agar siswa sudah sejak dini ditanamkan berdisiplin, baik dalam belajar maupun beribadah. Disiplin dalam beribadah, yaitu dengan mematuhi segala rukun-rukunnya sehingga ibadah yang dilakukan sesuai sunnah nabi.
  4. Kontrol, sebagai bentuk pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan dengan adanya kontrol diharapkan materi atau pelajaran yang telah diberikan tidak hilang begitu saja bersamaan dengan berakhirnya kegiatan pesantren kilat, namun terus berkesinambungan agar siswa menjadi terbiasa di dalam mengamalkan ajaran aganya baik dalam segi ibadah maupun akhlaknya. Dan harapan yang termaktud dalam kegaitan pesantren kilat dapat berhasil dengan baik sehingga siswa dapat mengamalkan apa yang telah diajarkan oleh gurunya selama kegiatan pesantren kilat berlangsung.

Dengan demikian kegiatan pesantren kilat merupakan kegiatan yang dilakukan sekolah dalam upaya memantapkan pendidikan agama Islam melalui bimbingan, ceramah, pelatihan dan praktek langsung terhadap pelaksanaan ibadah, seperti shalat lima waktu secara berjamaah, shalat Jum'at, membaca Al-Qur'an, mengumpulkan dan menyalurkan zakat fitrah serta kegiatan lainnya.

Dari kegiatan di atas, diharapkan bahwa dengan adanya kegiatan pesantren kilat pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa terhadap ajaran agama semakin mantap dan akan menjadi modal dasar dalam membentuk pribadi-pribadi muslim yang kuat.

Post a Comment for "Peranan Kegiatan Pesantren Kilat Dalam Peningkatan Pengamalan Ibadah Siswa"