Plagiarisme Dan Etika Serta Penulisan Rujukan (Sitasi) Dan Penulisan Referensi
A. Pengertian Dan Contoh-Contoh Plagiarisme
Pada dasarnya, plagiarisme dibagi menjadi dua kategori, yaitu plagiarisme sengaja (deliberate) dan plagiarisme tidak sengaja (accidental). Plagiarisme sengajada adalah perbuatan membeli, mencuri, meminjam karya ilmiah atau menyuruh orang lain membuat karya ilmiah, kemudian karya orang lain tersebut diakui sebagai karya sendiri. Sementara itu, plagiarisme tidak sengaja adalah perbuatan meniru karya orang lain yang disebabkan oleh ketidaktahuannya, keragu-raguan, atau ketidakhatian tentang hal berikut.
- Mana yang termasuk pengetahuan umum mana yang tidak termasuk pengetahuan umum.
- Parafrase atau bagaimana menguraikan sesuatu dengan kata-kata sendiri.
- Tidak layaknya makalah atau artikel lama diterbitkan ulang tanpa perubahan yang mendasar.
B. Pencegahan Dan Penanggulangan Plagiarisme
Pencegahan [ada dasarnya dapat dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan secara berurutan atau secara bersamaan, sebagai berikut.
- Tahap (re)sosialisasi dan (re)edukasi. Pada tahap ini, hal-hal yang berhubungan dengan plagiarisme dikenalkan, disosoialisasikan dan/atau disampaikan (kembali) dengan cara yang mendidik kepada pihak yang mungkin melakukan plagiarisme.
- Tahap pencegahan. Tiap lembaga atau kelompok individu menciptakan aturan dan mekanisme untuk mencegah serta saling mengingatkan untuk tidak melakukan plagiarisme.
- Tahap deteksi. Sekalipun tahap sosialisasi, edukasi, dan pencegahan sudah dilakukan, tahap deteksi harus tetap dilakukan. Kemungkinan masih ada orang yang karena satu dan lain tidak mendapatkannya dan/atau tidak teryakinkan sehingga masih ada yang melakukan plagiarisme.
C. Etika Karya Ilmiah
Beberapa etika dalam pembuatan karya ilmiah adalah sebagai berikut.
- Pada tahap pengumpulan informasi atau data, selain harus mematuhi aturan lembaga yang mempunyai data, kita harus memastikan bahwa informan atau orang yang menjadi sumber infromasi menyatakan kesediaannya semua hal yang disampaikannya entah secara anonim atau tidak untuk dipublikasikan.
- Pada tahap pembuatan karya ilmiah, etika yang harus diperhatikan adalah terutama tentang plagiarisme.
D. Dokumentasi : Kutipan/Sitasi Dan Referensi
Pendokumentasian adalah suatu proses untuk mengadministrasikan dokumen secara sistematis. Ada yang dijilid seperti buku tetapi ada yang tidak dijilid.
Untuk keperluan pendokumentasian dalam karya/tulisan ilmiah, hal-hal yang perlu dikethui dari dokumen tersebut adalah :
- judul buku, atau nama dokumen, surat kabar/majalah, dan seterusnya;
- nama penulis/lembaga yang mengeluarkan dokumen/pemilik dokumen;
- nama penerbit;
- tempat diterbitkan, atau tempat meminjam/menemukan dokumen;
- taun penerbitan buku, atau tanggal bulan tahun penerbitan surat kabar/majalah.
1. Pendokumentasian dalam teks (kutipan/sitasi)
Penujukan sumber acuan dalam teks dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti :
- Menyebut tahun dan halaman di dalam kurung. Contoh : Menurut Mitchell (1974:12), gulma air fikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu ...
- Menyebut nama penulis, tahun dan halaman di dalam kurung di akhir kutipan. Contoh : Penerapan pola tanam padi yang berbeda akan memperoleh ketersediaan pakan hama dan musuh alaminya (Untung, 1987:55).
- Menyebut nama penulis, tahun dan halaman di dalam kurung di akhir pokok pembicaraan. Contoh : Pembersihan gulma di sekitar tanaman padi (Aji, 1990:33) dapat mengakibatkan ...
- Mencantumkan banyak sumber
Post a Comment for "Plagiarisme Dan Etika Serta Penulisan Rujukan (Sitasi) Dan Penulisan Referensi"
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Disini :